Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LBH Pers Kecam Peretasan Situs Cekfakta.com

Reporter

image-gnews
(ki-ka) Pengacara LBH Gading Yonggar, Direktur Exekutif LBH Pers dan perwakilan dari ICW saat konferensi pers di LBH Pers Jakarta, Senin 8 Oktober 2018. Konferensi pers ini membahas perihal pemberitaan di 5 media (Tempo.co, Suara.com, Independen.id, Jaring.id dan KBR) pada pagi ini tentang kisah penggembosan yang dilakukan secara internal KPK dan melibatkan sejumlah pihak kepolisian merupakan indikasi nyata bahwa masih panjang upaya penegakan korupsi. TEMPO/Muhammad Hidayat
(ki-ka) Pengacara LBH Gading Yonggar, Direktur Exekutif LBH Pers dan perwakilan dari ICW saat konferensi pers di LBH Pers Jakarta, Senin 8 Oktober 2018. Konferensi pers ini membahas perihal pemberitaan di 5 media (Tempo.co, Suara.com, Independen.id, Jaring.id dan KBR) pada pagi ini tentang kisah penggembosan yang dilakukan secara internal KPK dan melibatkan sejumlah pihak kepolisian merupakan indikasi nyata bahwa masih panjang upaya penegakan korupsi. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengecam peretasan terhadap situs pengecekan fakta berbagai peristiwa bernama cekfakta.com. Situs itu diretas pada Selasa, 19 Februari 2019.

"Tindakan peretasan yang berakibat terganggunya kerja-kerja melawan hoax yang dilakukan oleh koalisi cekfakta.com sama saja dengan upaya mendukung penyebaran berita bohong," ujar aktivis LBH Pers Gading Yonggar melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 Februari 2019.

Baca: Benarkah Klaim Jokowi soal Tak Ada Kebakaran Lahan Sejak 2016?

Gading mendesak kepolisian agar segera menyelidiki dan mengusut tuntas pihak-pihak yang melakukan peretasan terhadap situs cekfakta.com. Sebab, proses hukum oleh kepolisian sangat mendasar mengingat tindakan peretasan sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UU ITE merupakan perbuatan yang dilarang dan memiliki ancaman pidana penjara. 

LBH Pers mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya-upaya pemberantasan hoax sebagaimana yang dilakukan oleh koalisi media yang tergabung dalam cekfakta.com.

Baca: Buntut Debat Capres, Situs Cek Fakta Diretas ke Video Hantu

Situs cekfakta.com dibobol setelah situs itu dan sejumlah media menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres dua hari lalu. Diketahui, peretas mengubah ID pemilik situs cekfakta.com menjadi bernama Elliot Alderton dengan email thegreatfsociety@gmail.com.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Siber Indonesa Wahyu Dhyatmika mengatakan peretasan diketahui saat banyak keluhan di media sosial sekitar pukul 18.00. "Saat kami cek memang ternyata username tak bisa diakses," ujar Wahyu yang juga salah satu inisiator cekfakta.com, Selasa, 19 Februari 2019.

Simak: The Guardian Tuding Cek Fakta Facebook Gagal, Apa Kata Facebook?

Menurut Wahyu, peretas mengubah DNS cekfakta.com ke situs Youtube.com yang berisi video-video hantu. Situs itu dibobol dengan mengganti password username akun yang mendaftarkan domain. "Sebetulnya infrastruktur cekfakta.com sudah cukup aman, cuma bolongnya itu di akun yang mendaftarkan domain."

Peretasan situs cekfakta.com ini baru pertama kali terjadi. Menurut dia, hal ini terjadi setelah situs itu menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres di kantor Google Indonesia.

ANDITA RAHMA | SYAFIUL HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

1 hari lalu

Baliho sosialisasi visi dan misi tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 yang terpasang di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, Selasa, 9 Januari 2024. Baliho sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui visi dan misi ketiga paslon capres-cawapres 2024 serta mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024


Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

2 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.


Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

4 hari lalu

Pokmon Scarlet dan Violet, entri terbaru dalam franchise Nintendo yang sudah berjalan lama. (Nintendo)
Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

8 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

10 hari lalu

Cuplikan video Mayor Teddy dan Dokter Gunawan. TIktok
Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

10 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

15 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

22 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

23 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.